KUNJUNGI ALOR

Akibat pandemi Covid-19, hingga tulisan ini dibuat KKP Alor Pantar hanya terbuka bagi aktivitas pariwisata dalam skala domestik saja. Sementara aktivitas pariwisata internasional masih belum dapat diselenggarakan hingga jangka waktu yang belum ditentukan.

Untuk memastikan keselamatan dan kesehatan dari semua wisatawan itu sendiri, operator wisata, hingga masyarakat lokal di KKP Alor Pantar, semua wisatawan dan pengunjung harus mematuhi ketentuan sebagai berikut:

Informasi lebih terperinci mengenai keimigrasian dan status perbatasan negara, mohon kunjungi laman Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia.

Terima kasih telah berkunjung. Saat Anda di sini, kami ingin Anda bersenang-senang mengunjungi pulau-pulau spektakuler kami. Selama beberapa generasi, orang KKP Alor Pantar sangat memperhatikan keajaiban yang Anda lihat di sekitar Anda. Kami berharap Anda akan membantu kami terus melakukannya hari ini. Dengan menjadi pengunjung yang bertanggung jawab, Anda menjadi mitra dalam upaya komunitas kami untuk melestarikan dan melindungi keanekaragaman hayati KKP Alor Pantar yang kaya, dan warisan alam. Silakan ikuti tips di bawah ini untuk memastikan bahwa KKP Alor Pantar terus menjadi “Surga Asli. KKP Alor Pantar”.

HARAP LAKUKAN PARIWISATA YANG BERTANGGUNG JAWAB

    1. Pelajari tentang KKP Alor Pantar dan budaya kita
    2. Luangkan waktu beberapa menit untuk mempelajari tentang budaya & tradisi kami yang kaya.
    3. Berpakaian dan berperilaku sopan di desa, wilayah agama dan budaya.
    4. Hormati batasan pribadi. Jangan memasuki properti pribadi. Jaga lingkungan kita
    5. Buang sampah dengan benar, daur ulang jika memungkinkan.
    6. Penggunaan sumber daya secara sadar: meminimalkan penggunaan air dan energi.
    7. Terapkan 4 Rs: Kurangi, gunakan kembali, daur ulang, dan buang (yaitu, plastik. Lindungi satwa liar)
    8. Jangan menyentuh, memegang, berdiri di atas spesies apa pun dari terumbu, termasuk karang dan spesies laut lainnya seperti penyu, kerang, hiu, dll.
    9. Jangan berburu, membeli atau memakan spesies yang terancam punah dan memberi makan atau mengganggu satwa liar. Dukung inisiatif lokal
    10. Beli produk, seni, dan kerajinan lokal, tetapi bukan produk dari spesies yang terancam punah seperti penyu, kerang, dan karang.

Terima kasih telah menjamin bahwa kunjungan Anda merupakan pengalaman positif bagi Anda dan masyarakat KKP Alor Pantar.

Kampanye Pariwisata Bertanggung Jawab KKP Alor Pantar mendapat manfaat dari dukungan Yayasan WWF Indonesia dengan alamat situs web, www.wwf.or.id

Download : BEEP Pariwisata

Waktu Kunjungan

Waktu terbaik untuk ke Alor itu bulan Mei, Juni, dan Juli karena ombak lebih tenang, Namun demikian, pada bulan Mei-Juli merupakan high season atau puncak kunjungan tertinggi di Alor. Hal ini menyebabkan tiket transportasi cenderung menjadi mahal. Sehingga, bulan April, Agustus, dan September menjadi waktu yang bersahabat dengan kantong jika ingin mengincar tiket murah.

~ kompas.com

Destinasi Wisata Unggulan

Menyelam

Alor dinobatkan menjadi salah satu destinasi wisata selam terbaik di dunia

~ Dive Magazine (2020)

Peta Titik Penyelaman

Titik Penyelaman

Terdapat 74 situs titik selam yang berada di beberapa Zonasi Kawasan Konservasi Perairan Selat Pantar Dan Laut Sekitarnya, dari ke 74 titik selam ini memiliki karakteristik dan keunikan tersendiri hal ini telihat dari terumbu karang dan biota laut di perairan Pulau Alor disebut sebagai salah satu titik selam terbaik di Indonesia merupakan bentuk kunci strategi pengelola dalam pengembangan dan pengawasan pariwisata alam perairan terhadap adanya penetapan nama 74 titik selam tersebut.

Ekowisata Berbasis Masyarakat (CBT)

Pulau Buaya Paket Ekowisata Alor

Ekowisata berbasis masyarakat / CBT adalah pola pengembangan ekowisata yang mendukung dan memungkinkan keterlibatan penuh oleh masyarakat setempat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengelolaan usaha ekowisata dan segala keuntungan yang diperoleh. Ekowisata berbasis masyarakat merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif komunitas. Hal tersebut didasarkan kepada kenyataan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang alam serta budaya yang menjadi potensi dan nilai jual sebagai daya tarik wisata, sehingga pelibatan masyarakat menjadi mutlak.

Melalui skema CBT pemanfaatan sumberdaya yang dilakukan dalam kawasan SAP Selat Pantar dan Laut Sekitarnya, fokus kepada pengembangan tiga objek daya tarik wisata. Ketiga objek tersebut diantaranya: 

(1) Komoditas yakni potensi spesies biota laut dan material non hayati yang memiliki daya tarik wisata, 

(2) Ekosistem yakni ekosistem pesisir dan laut yang memiliki daya tarik dan lingkungan, 

(3) Aktifitas yakni kegiatan yang terintegrasi di dalam kawasan yang memiliki daya tarik wisata. Skema pengembangan CBT dinilai mampu mendorong insiatif di level masyarakat dalam memanfaatkan potensi ekowisata di KKD SAP Selat Pantar dan Laut Sekitarnya secara bijak dan berkelanjutan.